Sejarah & Matematika
“JAS MERAH, jangan sekali-kali melupakan sejarah.” Siapa tokoh yang mengatakannya?
Yap benar sekali, beliau adalah presiden pertama kita Ir.
Soekarno. *Padahal gak ada yang jawab*
Dulu
ketika ulangan mata pelajaran sejarah, ada pertanyaan seperti diatas, dan saya
mampu menjawabnya. Karena kebetulan itu materi yang saya baca. Memang sesuatuu
banget ketika materi yang kita baca “kebetulan” keluar di ulangan, karena saya
juga pernah capek-capek belajar, membaca, belajar, membaca. Dan Alhamdulillah
hasilnya sangat kurang, karena area seluas 10 lembar tidak mungkin bisa saya
cover semuanya (ceilah bahasanya udah kayak sersan aja :D). Itulah realita anak
sekolahan.
Ketika
ditanya guru, kenapa hasil ulangannya bisa jelek, kompak sekelas bilang :
“Susah-susah
soalnya buuuuk!” <<< Ini jawaban mainstream.
Ketika
ditanya guru, kenapa ulangan sejarah
selalu jelek, jawabannya :
“Gimana
mau move on buk, kalo sejarah aja dipelajari, yang lalu biarlah berlalu.”
<<< Ini baru jawaban greget!
Menurut saya, pelajaran sejarah itu sebenarnya pelajaran
yang enak, karena kita hanya tinggal membaca. Yap! Hanya membaca dan membaca,
tidak ada yang lain. Bukannya saya sombong sih ngomong beginian, karena saya
pribadi juga nilai sejarah gak pernah bagus-bagus amat, amat aja gak bagus masa
saya bagus, kan gak sopan.
*Mulai bicara ngawur*
Berbeda dengan Fisika, matematika, kimia dan koloninya
yang selalu hidup berdampingan dengan angka. Membaca buku sejarah itu sama saja
membaca koran, semuanya full teks, full teks, full teks.
Dan perbedaan yang sangat terlihat ketika ulangan
matematika dan sejarah, adalah.
Walaupun kamu belum belajar materi yang diujikan, tetap
saja kamu masih “mampu” dalam menjawab soal sejarah, hahahaha dari pengalaman
saya pribadi, saya lebih sering menggunakan logika dalam menjawab soal-soal
sejarah. Jadi, ngejawabnya itu diterka-terka aja. Tolong jangan ditiru. :D
Berbedaaaa sekali dengan soal-soal matematika, kamu gak
belajar ketika ulangan matematika? It’ll be your nightmare although you take
the math test at morning. :D
Yang paling saya kesalkan ketika mengerjakan soal
matematika, adalah...
Sebenarnya
hanya satu soal
Tapi, pembahasannya itu bisa penuuuh hampir satu halaman
buku. It’s true kan?
Pernah guru matematika memberi tugas kepada kelas kami,
saya lihat ada 3 soal yang ada di papan tulis.
“Cuma 3 soalnya pak?” Celetuk salah seorang teman saya,
yang belum mengerti makna dibalik MATEMATIKA.
Sudahlah saya coba-coba saja untuk mengerjakannya, toh
kalau salah bisa diganti.
Dan, baru 5 menit berlalu sejak saya mencoba untuk
menjawab soal itu, saya sudah menyerah. Daripada pusing, mending saya lihat
jawaban teman saya, yang otaknya “lebih mendingan” daripada saya dalam hal
hitung-hitungan.
Reaksi saya ketika melihat jawaban dari teman saya itu...
adalah...
*Melotot*... Sambil spontan ngomong : “ajeee gileee
bunenggg!”
Saya kaget... (Yaiyalah you don’t say? -_-)
Karena ternyata 3 soal tersebut, membutuhkan 2 lembar
kertas pembahasan.
YOU MUST BE JOKING.
Sudah
capek-capek ngerjain
Dan...
Ehhh...
Jawabannya kita gak tertulis di abjadnya...
Ini ni yang paling sering kejadian kalo ngerjai soal
pilihan ganda.
Mau kesel, kesel sama siapa. Mau marah, marah sama siapa.
-_-
Pembahasannya
panjaaang banget
Iya, seperti yang sudah saya bilang.
Pembahasannya sudah panjang, tapiii ternyata hasilnya itu
enoooll (0), iya Cuma “0”.
Saya Cuma berpikir, ngapain capek-capek ngerjain, nyari
sana-sini pake rumus. Kalo ternyata hasilnya cuma enol.
Setidaknya, tolonglah untuk para pembuat soalnya, hargailah
kami para murid-murid ini yang sudah capek-capek ngerjain soal, paling tidak
hasil akhirnya itu kan bisa tujuh, delapan, dua, kalo satu masih boleh lah.
Tapi kalo hasilnya enol, seolah-olah pencarian panjang-panjang itu gak mendapat
hasil gitu loh. *mulai bicara ngawur lagi*
Gimana? Dari ketiga hal yang saya bahas tadi, pasti ada
salah satu yang “true story” kan?
2 Komentar:
matematika emang gaje ya ...
nyakitin lama2 kalo dikerjain...
kadang hal2 gak penting itu kalo disuruh buktikan 1+1 = 2 , buat apa dibuktiin segala?! gak percayaan amat jadi orang!
matematika itu gak nyakitin kok bang, soalnya saya gak pernah ngerjain :D
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda