Senin, 20 Oktober 2014

Sejarah & Matematika


“JAS MERAH, jangan sekali-kali melupakan sejarah.” Siapa tokoh yang mengatakannya?
Yap benar sekali, beliau adalah presiden pertama kita Ir. Soekarno. *Padahal gak ada yang jawab*

Dulu ketika ulangan mata pelajaran sejarah, ada pertanyaan seperti diatas, dan saya mampu menjawabnya. Karena kebetulan itu materi yang saya baca. Memang sesuatuu banget ketika materi yang kita baca “kebetulan” keluar di ulangan, karena saya juga pernah capek-capek belajar, membaca, belajar, membaca. Dan Alhamdulillah hasilnya sangat kurang, karena area seluas 10 lembar tidak mungkin bisa saya cover semuanya (ceilah bahasanya udah kayak sersan aja :D). Itulah realita anak sekolahan.

Ketika ditanya guru, kenapa hasil ulangannya bisa jelek, kompak sekelas bilang :
“Susah-susah soalnya buuuuk!” <<< Ini jawaban mainstream.

Ketika ditanya guru, kenapa ulangan sejarah selalu jelek, jawabannya :
“Gimana mau move on buk, kalo sejarah aja dipelajari, yang lalu biarlah berlalu.” <<< Ini baru jawaban greget!

Menurut saya, pelajaran sejarah itu sebenarnya pelajaran yang enak, karena kita hanya tinggal membaca. Yap! Hanya membaca dan membaca, tidak ada yang lain. Bukannya saya sombong sih ngomong beginian, karena saya pribadi juga nilai sejarah gak pernah bagus-bagus amat, amat aja gak bagus masa saya bagus, kan gak sopan. 
*Mulai bicara ngawur*

Berbeda dengan Fisika, matematika, kimia dan koloninya yang selalu hidup berdampingan dengan angka. Membaca buku sejarah itu sama saja membaca koran, semuanya full teks, full teks, full teks.

Dan perbedaan yang sangat terlihat ketika ulangan matematika dan sejarah, adalah.
Walaupun kamu belum belajar materi yang diujikan, tetap saja kamu masih “mampu” dalam menjawab soal sejarah, hahahaha dari pengalaman saya pribadi, saya lebih sering menggunakan logika dalam menjawab soal-soal sejarah. Jadi, ngejawabnya itu diterka-terka aja. Tolong jangan ditiru. :D

Berbedaaaa sekali dengan soal-soal matematika, kamu gak belajar ketika ulangan matematika? It’ll be your nightmare although you take the math test at morning. :D
Yang paling saya kesalkan ketika mengerjakan soal matematika, adalah...

Sebenarnya hanya satu soal
Tapi, pembahasannya itu bisa penuuuh hampir satu halaman buku. It’s true kan?
Pernah guru matematika memberi tugas kepada kelas kami, saya lihat ada 3 soal yang ada di papan tulis.
“Cuma 3 soalnya pak?” Celetuk salah seorang teman saya, yang belum mengerti makna dibalik MATEMATIKA.
Sudahlah saya coba-coba saja untuk mengerjakannya, toh kalau salah bisa diganti.

Dan, baru 5 menit berlalu sejak saya mencoba untuk menjawab soal itu, saya sudah menyerah. Daripada pusing, mending saya lihat jawaban teman saya, yang otaknya “lebih mendingan” daripada saya dalam hal hitung-hitungan.
Reaksi saya ketika melihat jawaban dari teman saya itu... adalah...
*Melotot*... Sambil spontan ngomong : “ajeee gileee bunenggg!”

Saya kaget... (Yaiyalah you don’t say? -_-)
Karena ternyata 3 soal tersebut, membutuhkan 2 lembar kertas pembahasan.
YOU MUST BE JOKING.

Sudah capek-capek ngerjain
Dan...
Ehhh...
Jawabannya kita gak tertulis di abjadnya...

Ini ni yang paling sering kejadian kalo ngerjai soal pilihan ganda.
Mau kesel, kesel sama siapa. Mau marah, marah sama siapa. -_-

Pembahasannya panjaaang banget
Iya, seperti yang sudah saya bilang.
Pembahasannya sudah panjang, tapiii ternyata hasilnya itu enoooll (0), iya Cuma “0”.
Saya Cuma berpikir, ngapain capek-capek ngerjain, nyari sana-sini pake rumus. Kalo ternyata hasilnya cuma enol.
Setidaknya, tolonglah untuk para pembuat soalnya, hargailah kami para murid-murid ini yang sudah capek-capek ngerjain soal, paling tidak hasil akhirnya itu kan bisa tujuh, delapan, dua, kalo satu masih boleh lah. Tapi kalo hasilnya enol, seolah-olah pencarian panjang-panjang itu gak mendapat hasil gitu loh. *mulai bicara ngawur lagi*

Gimana? Dari ketiga hal yang saya bahas tadi, pasti ada salah satu yang “true story” kan?

2 Komentar:

Pada 20 Oktober 2014 pukul 16.30 , Blogger Edot Herjunot mengatakan...

matematika emang gaje ya ...
nyakitin lama2 kalo dikerjain...
kadang hal2 gak penting itu kalo disuruh buktikan 1+1 = 2 , buat apa dibuktiin segala?! gak percayaan amat jadi orang!

 
Pada 21 Oktober 2014 pukul 07.01 , Blogger Mizzart Al Fatih mengatakan...

matematika itu gak nyakitin kok bang, soalnya saya gak pernah ngerjain :D

 

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda