Nakya (2)
Aih, Nakya.
Belati di atas langit-langit indekosnya
Melayang riuh rendah logam itu
Ditahan selapis tali, hampir-hampir mengenainya
Seketika menatap semak-semak digital
Melahap insekuritas diri
Lantas terisap dalam narasi kemapanan konyol
Belati itu makin-makin bergoyang menggoda
Aih, Nakya.
Jangan dipotong talinya
Nanti kamu terluka,
padahal tidak seyogianya
Label: Nakya, Prosa Konyol
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda