Sabtu, 27 November 2021

Ode to the peculiar (1)

Siapa sebenarnya perempuan yang terseret truk di jalan depan pekarangan rumahku? Waktu itu aku sedang bermain-main dengan balon tiup yang sedotannya kuning-kecil. Rambutnya kental darah, tetapi sepertinya masih hidup. Padat serupa rambut Popuri, tetapi merah kehitaman. Usiaku lima tahun dan ini adalah tontonan yang asyik kala itu. Padahal aku akan menonton Joshua oh Joshua, lalu Mr. Bean, dan iseng-iseng berhadiah kutemukan sebuah kaset video rekaman seekor buaya yang dibelah isi perutnya dan ditemukan jasad seseorang di dalamnya. Kalau sudah asyik menyimak tontonan, aku tidak sadar kalau seekor musang sedang menyantap ayam kampung di belakang rumah. Sekali waktu, ayam itu tinggal sayapnya saja. Di belakang rumah ada dataran terjal, dan kalau digali-gali tanahnya, akan ditemukan selongsong peluru kusam yang entah sudah menembus berapa tubuh. Dari arah dataran terjal, ada babi hutan soliter yang sekali waktu bertamu ke rumahku–tentu saja diusir sebelum disajikan teh kepadanya.

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda