Minggu, 24 Januari 2021

Semua Hal yang Berakhir: Younha, Sheldon Cooper, Disertai Beberapa Embusan Kentut

Malam itu, aku menyelesaikan kalimat terakhir revisi sidang bersama sejumlah kentut yang diimbangi secicip kopi hitam. Lambung menggertak, aku tak ambil acuh. Banyak kemurungan akhir-akhir ini, tapi apalah guna karena akan segera berakhir. Ngomong-ngomong tentang akhir, ternyata melodi yang selalu datang sekelebat adalah lagunya Younha di tahun 2006. Itu hanyalah lagu yang mengakhiri Bleach yang berjudul komet.

Tidakkah ingatan begitu acak. Dan setelah sejumlah kalimat yang kutulis ini, tak mengherankan kalau berkali-kali tugas akhirku dianggap memiliki logika menulis yang amburadul. Selanjutnya, dengan upaya menghiraukan itu semua, aku ingin menulis perihal Dr. Cooper yang berhasil meraih Nobel bersama istrinya itu, meski katanya penuh lubang dalam plotnya. Aku tak peduli.

Setelah semua akhir, aku menjadi makin tidak peduli. Tidak peduli atas aku yang sebenarnya peduli.