Aku adalah pengembara, dan pengembara tidak sepantasnya menambatkan diri pada sesuatu, senisbi apa pun
Nama yang tertambat padanya, menyirat makna
terhadap harapan. Semua orang mengharapkan harapan. Oleh karenanya,
namanya menjadi begitu umum karena semua berharap atas namanya. Namun, harapan
membuatku tanpa harapan, hingga memilih untuk tidak berharap pada dia dan nama perempuan
itu. Apalah arti nama, kata sekalian kamu. Tetapi sungguh mengertilah,
mendengar namanya menjadi jargon-jargon kamu sekalian, membikin aku meriang
kesurupan datar.
Pengembara. Untuk seorang pengembara, romansa
adalah pantangan. Kamu sekalian boleh saja tidak setuju, aku tidak peduli. Aku
peduli pada perempuan itu, kamu sekalian tidak peduli. Karena kamu sekalian
hanyalah perasaan-perasaan artifisial yang semu tapi terasa. Kenapa perempuan
itu tak melibatkanku? Tanyaku pada dini hari pukul tiga. Oalah, kamu yang
berharap tak ketulungan, melebihi ambang teritori yang seharusnya.
Iya, iya. Aku juga paham kalau kamu juga ingin
menjadi pengembara, suatu hari nanti. Aku cukup paham. Menyenangkan bersama
pengembara-pengembara penuh harap seperti kamu. Moga bertemu di siang bolong di
sudut Québec atau Edinburgh.
Baca selengkapnya »Label: Sembarang/Sebarang