Sabtu, 22 Juni 2019

Malam sebelum survey pertama GUIM 9

Setahun lalu adalah survey pertama GUIM 8, setahun dari sekarang adalah survey pertama GUIM 10, kalau perhitungannya berdasarkan tahun berapa, anggap saja sudah setahun. Banyak yang dilewatkan dan terlewatkan. Tahun-tahun berlalu saja. Tak peduli inflasi, tak peduli regulasi, tak peduli Gramsci, sang waktu akan lewat-lewat saja.

Ini adalah nyanyian untuk masa sekarang. Jangan muluk-muluk masa depan. Ada orkestra yang sekarang sedang berlangsung. Yang berlangsung besok, minggu depan, tahun depan, kesampingkan dulu.

Ini adalah tulisan untuk RED, dan apa-apa saja yang telah dilewatkan dan terlewatkan.
Ini adalah tulisan untuk mereka yang merasa ditulis.

"Sehat-sehat kalian."

Orang pun datang dan akan kembali, orang pun datang dan akan pergi.

Aku punya teman, kawan, dan sahabat. Apakah orang asing itu teman? Orang-orang hilir mudik di hadapanku, tetapi bukan kawan, karena orang asing. Kalau mereka sahabat, pasti sudah kuajak bicara. Tetapi, aku perlu datang jauh-jauh ke sebuah tempat untuk berbincang dengan sahabat, teman, atau kawanku. Mengapa aku tidak bisa mengobrol saja dengan orang asing di depan itu? Toh sama-sama manusia? Baru tahu aku, kalau aku dan orang asing itu tidak saling kenal, tidak pernah berbagi situasi apa pun. Kalau bumi hanya sepuluh penduduk, apakah ada orang asing.

Seorang tua dalam perjalanan di atas kapal kepadaku, "orang sebanyak ini, tidak ada yang kenal." Benar sekali, Pak, pikirku. Orang-orang asing itu juga menganggap kita orang-orang asing. Mereka juga punya keluarga, sama seperti kita. Mereka juga punya hal yang diperjuangkan, sama seperti kita.

Ini belum tulisan untuk RC, belum banyak yang dilewatkan dan terlewatkan.
Ini adalah tulisan untuk kamu yang merasa ditulis.

Ingat sang waktu yang tidak peduli Gramsci tadi? Dia membuatmu hebat. Dia membuatku tercekat.
Kamu telah terbang bersama kawananmu, aku sedang belajar menumbuhkan sayap. Aku tak selalu setuju kalau lebih baik telat daripada tidak sama sekali, tetapi aku perlu sepasang sayap supaya ikut kawananmu.

"Melihat punggungmu dari jauh tidak selalu mengenakkan."
Mengapa? Karena larimu terlalu canggung, begitulah kalau berlari dengan egrang.

-Ditutup dengan Turkish March-


Label: